Dalam dunia percetakan offset, hasil laminating adalah tahap akhir yang menentukan apakah produk terlihat profesional atau tidak. Sayangnya, dua masalah klasik yang sering muncul di tahap ini adalah hasil laminating menggembung dan bintik-bintik putih di permukaan cetak.
Sekilas tampak kecil, tapi keduanya bisa menurunkan nilai estetika dan kepercayaan pelanggan. Yuk, kita bahas penyebab teknis dan cara mengatasinya satu per satu.
Laminating Menggelembung: Masalah pada Lem dan Tekanan
Penyebab paling umum adalah lem laminating terlalu encer — sering terjadi karena dicampur air berlebih. Lem yang encer akan menurunkan daya rekat film laminasi, sehingga udara atau uap air terjebak di antara film dan kertas.
Selain itu, tekanan mesin laminasi yang tidak stabil juga bisa menimbulkan efek serupa. Jika tekanan roll panas dan dingin tidak seimbang, film tidak menempel sempurna di seluruh permukaan.
Solusi praktis:
- Gunakan lem laminating dengan komposisi standar, hindari mencampur air terlalu banyak.
- Pastikan tekanan dan suhu mesin stabil sebelum proses produksi massal.
- Gunakan operator berpengalaman agar hasil tetap mulus.
Laminating Berbintik Putih: Sisa Serbuk Pengering
Masalah kedua ini sering muncul pada cetakan full color hasil mesin offset empat warna.
Untuk mencegah lembaran basah saling menempel, operator biasanya menaburkan serbuk pengering (anti set-off powder) di antara lembar cetak. Serbuk ini memang mencegah transfer tinta, tetapi juga menempel di permukaan cetakan.
Jika hasil cetak tersebut langsung dilaminating tanpa dibersihkan, partikel serbuk akan menghalangi daya rekat film laminasi. Akibatnya muncul bintik-bintik putih kecil atau tekstur kasar di permukaan.
Solusi profesional:
- Biarkan hasil cetak diangin-anginkan 4–6 jam agar tinta benar-benar kering.
- Setelah itu, “ketruk” tumpukan kertas untuk melepaskan serbuk pengering yang menempel.
- Untuk produksi massal, bisa gunakan blower atau kompresor angin bertekanan sedang.
- Hindari serbuk berbasis pati yang mudah bereaksi panas, gunakan serbuk sintetis non-reaktif.
Faktor Pendukung Lain yang Perlu Diperhatikan
Beberapa faktor teknis lain yang juga memengaruhi hasil laminating:
- Kertas lembab akibat ruang produksi yang terlalu basah atau penyimpanan tidak rapat.
- Film laminasi murah yang ketebalannya tidak konsisten.
- Debu halus atau serpihan tinta yang tidak dibersihkan sebelum proses.
Langkah pencegahan:
Sebelum film laminasi menempel, bersihkan permukaan kertas dengan kain halus atau blower kecil.
Pastikan suhu ruangan tidak terlalu lembab agar hasil laminasi tidak berembun.
Kesimpulan
Baik laminating menggembung maupun berbintik putih sama-sama bisa dicegah dengan satu prinsip utama: ketelitian sebelum produksi.
“Dalam percetakan, hasil rapi bukan hanya soal mesin mahal,
tapi tentang disiplin di setiap tahapan kecil.”
FAQ Singkat
1. Apa perbedaan hasil laminating menggembung dan berbintik putih?
Gelembung muncul karena masalah pada lem, tekanan, atau kelembapan. Sedangkan bintik putih disebabkan sisa serbuk pengering yang tidak dibersihkan sebelum laminating.
2. Berapa lama waktu ideal sebelum hasil cetak boleh dilaminating?
Idealnya 4–6 jam setelah cetak offset. Untuk cetakan full color block, bisa hingga 12 jam agar tinta dan serbuk benar-benar kering.
3. Apakah jenis film laminasi berpengaruh pada hasil akhir?
Ya. Film murah sering tidak rata ketebalannya, menyebabkan permukaan tidak menempel sempurna. Gunakan film standar industri seperti glossy, doff, atau anti-gores untuk hasil terbaik
