Pengantar
Seiring waktu berputar dan tanpa bisa ditawar, sekarang zamannya digital. Brosur kertas dengan cetak full color yang tadinya bisa disebut alat promosi yang mahal kini digelari media klasik sebagaimana judul diatas. Kami ingat ketika era 1980 hingga akhir 1990-an. Dimana UMKM kecil dan menengah karena alasan budget lebih memilih cetak brosur dengan media kertas HVS warna. Lalu kemudian jalan cetak mesin TOKO 820 dangan tinta cetak satu warna. Misalnya kertas HVS warna kuning kemudian dicetak dengan tinta warna merah. Singkatnya di Indonesia negara kita tercinta ini, cetak brosur full color baru mulai ramai diawal tahun 2000. Ya memang rada tertinggal, tapi sudahlah untuk ketertinggalan ini tak perlu diulas. Bukankah ada idiom right or wrong is my country.
Dan di saat ini, zaman digital banyak merubah kebiasaan orang. Begitu pula kebiasaan dalam berjualan dan promosi. Sederhananya kini banyak pelaku ekonomi yang berjualan sistem online, baik itu dalam bentuk jasa ataupun produk. Dengan begitu muncul pertanyaan yang wajar apakah cetak brosur kertas masih efektif? Pertanyaan ini akan kami coba jawab semampu kami, Namun sebelum masuk bagian jawaban ada baiknya kita bahas dulu sedikit mengenai brosur promosi yang dimaksud.
Apa Itu Brosur Promosi?
Brosur promosi adalah lembaran cetak yang berisi informasi singkat dan padat tentang produk, layanan, atau acara yang ingin diperkenalkan ke masyarakat. Bentuknya bisa satu lembar dua sisi, bisa juga dilipat tiga (trifold), tergantung kebutuhan informasi dan desain yang ingin ditampilkan.
Spesifikasi Umum Cetak Brosur Promosi
- Ukuran Populer. A4 (21 x 29,7 cm), A5 (14,8 x 21 cm), atau ⅓ A4 (9,9 x 21 cm). Ukuran ini mudah dilipat dan efisien untuk distribusi.
- Bahan Kertas. Art Paper 120–150 gsm: Cocok untuk brosur lipat dua atau tiga tanpa finishing laminasi. Jika dilaminasi (doff atau glossy), lembaran cenderung menggulung karena ketebalan kertas yang tipis. Art Paper 210–230 gsm: Direkomendasikan jika ingin hasil lebih tebal dan tahan dilaminasi tanpa melengkung.
- Finishing Cetak. Laminating doff/glossy: Cocok untuk bahan tebal (≥210 gsm) agar hasil tampak elegan dan lebih awet Sedangkan pilihan aman untuk kertas tipis (120–150 gsm) sebaiknya tanpa laminasi. Kertas art paper 120–150 gsm akan melengkung bahkan menggulung bila dilaminasi doft ataupun glossy. Begitu pula dengan vernish atau aqueous coating, kami juga tidak merekomendasikan. Biasanya bila kertas art paper 120–150 gsm akan banyak yang rusak, apakah itu mengkerut atau lengket bila jalan finishing vernish.
- Teknologi Cetak. Tentunya brosur dicetak full color (CMYK) dua sisi. Dengan teknologi offset printing, efisien untuk oplah besar, hasil warna konsisten dan ekonomis. Sedangkan bila menggunakan teknologi digital printing, cocok untuk oplah kecil dan cetak cepat, misalnya untuk promosi event mendadak.
Kelebihan Menggunakan Brosur Kertas
- Langsung ke tangan konsumen. Tidak seperti iklan online yang cepat tergeser, brosur bisa langsung dibagikan di lokasi strategis — pasar, kampus, pameran, atau sekitar toko.
- Kelebihan brosur cetak selanjutnya adalah bisa masuk di kalangan apapun dan mampu dinikmati generasi apapun. Beda dengan media online, yang tidak semua orang mengerti penggunaan internet.
- Cocok untuk branding lokal. Brosur sangat efektif sebagai perkenalan awal bisnis di area tertentu. Dimana selanjutnya setelah perkenalan awal tersebut pada brosur kertas kita bisa disesuaikan desainnya. Mulai dari logo, warna khas, foto produk, hingga QR code bisa dimasukkan untuk menghubungkan brosur dengan situs web atau media sosial.
- Dengan cetak brosur kertas calon konsumen bisa lebih fokus dalam membaca materi. Tidak seperti brosur digital dimana iklan bertebaran.
- Cetak brosur kertas juga bisa menyampaikan pesan keseriusan kita dalam berbisnis. Maksudnya alat promosi dalam berbisnis menjadi lebih lengkap, tidak hanya media digital.
Tips Membuat Brosur Promosi yang Efektif
- Gunakan headline yang kuat. Misalnya: “Dapatkan Diskon Hingga 50%!” atau “Paket Hemat, Promosi Cepat!”
- Tampilkan foto dan visual yang jelas. Gunakan gambar asli produk, hindari terlalu banyak teks kecil.
- Gunakan CTA (Call To Action). Sertakan ajakan yang jelas: Seperti “Hubungi kami sekarang!”, “Kunjungi toko kami di BSD!”, atau “Scan QR code untuk pesan langsung.”
- Pastikan desain bersih dan mudah dibaca. Brosur yang terlalu ramai malah membuat pembaca cepat bosan. Gunakan ruang putih secukupnya agar tampil elegan.